Thursday, 27 November 2025

Perkuat Identitas Budaya, UKM Pramuka UNM Telusuri Sejarah Benteng Rotterdam

Makassar, 8 November 2025−Sebagai upaya memperkuat identitas budaya di kalangan generasi muda, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kegiatan edukatif dengan menelusuri sejarah Benteng Rotterdam. Kunjungan ke situs cagar budaya ini menjadi destinasi pertama dalam rangkaian program "Jelajah Wisata Budaya" yang kami selenggarakan.

Sesampainya di lokasi, setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari Sanggar Bakti, rombongan langsung disambut oleh kekokohan arsitektur peninggalan sejarah. Didampingi seorang pemandu wisata, kami diajak menyelami latar belakang benteng yang awalnya dikenal sebagai Benteng Panyua.

“Dahulu dikenal dengan nama Benteng Panyua atau Benteng Penyu karena bentuknya yang menyerupai penyu jika dilihat dari udara. Dalam pandangan Kerajaan Gowa, penyu melambangkan kekuatan yang mampu menguasai daratan dan laut,” jelas pemandu wisata, memberikan konteks sejarah kepada para peserta.

Salah satu fokus utama kunjungan adalah Museum La Galigo, yang menyimpan koleksi peninggalan Kesultanan Gowa. Berbagai artefak budaya, alat perdagangan, peta maritim kuno, dan naskah sejarah dipamerkan di sana. Melalui koleksi ini, tergambar jelas peran Benteng Rotterdam bukan hanya sebagai benteng pertahanan, melainkan sebagai pusat strategi kegiatan politik, ekonomi, dan diplomasi maritim pada masanya.

Para anggota tidak hanya mengamati dari kejauhan. Kami melintasi langsung setiap sudut benteng, dari jalur pertahanan hingga wilayah yang menghadap laut. Interaksi langsung dengan struktur bangunan ini membantu pengunjung membayangkan betapa dinamisnya kehidupan di masa lalu, saat benteng ini menjadi basis pasukan, pelabuhan utama, dan titik temu berbagai bangsa.

Filosofi kegiatan ini ditegaskan oleh Ketua Racana Opu Dg. Risadju, Kak Kia. Di sela-sela pengambilan video dokumentasi bersama di area benteng, beliau melontarkan sebuah jargon yang berisi semangat perjalanan mereka. "Jelajah sambil belajar," singkatnya.

Kunjungan ini menekankan pentingnya pembelajaran berbasis pengalaman. Dengan menyaksikan langsung saksi bisu sejarah, diharapkan kesadaran untuk melestarikan warisan budaya dapat tertanam lebih dalam pada generasi muda, menjadikannya sumber warisan dan fondasi karakter bangsa di masa depan.

Citizen Report: Wiska Putri Ayu 

Editor: Humas UKM Pramuka UNM

Load disqus comments

0 comments