Foto Bersama di Wisata Kete' Kesu Toraja Utara |
Kabupaten
Tana Toraja merupakan sebuah kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008, bagian utara
wilayah kabupaten ini dimekarkan menjadi Kabupaten Toraja Utara.
Suku Toraja yang
mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih
menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan
budaya Nias sehingga, daerah ini menjadi salah satu obyek wisata di
Sulawesi Selatan.
Pada
tanggal 24 September 2022, Panitia Jelajah Wisata Budaya UKM Pramuka UNM
melakukan perjalanan menuju Kete' Kesu untuk pembuatan video reporter dan
wawancara bersama narasumber warga lokal setempat. Panitia yang ikut dalam
perjalanan ini merupakan panitia yang terpilih sebagai tim untuk perjalanan ke
Tana Toraja.
Suasana Menjelajahi Kete' Kesu Toraja Utara |
Harga
tiket masuk Desa Kete' Kesu sebesar Rp 15.000. Wisatawan diluar provinsi yang
ingin mendatangi Kete' Kesu, Anda harus naik pesawat menuju Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Selanjutnya,
perjalanan dilanjutkan melalui perjalanan darat. Terdapat bus
dari Makassar menuju Rantepao Toraja. Perjalanan menuju Rantepao akan
ditempuh dalam waktu delapan jam. Setelah itu, Anda harus melanjutkan perjalan ke
Desa Kete Kesu dalam waktu satu jam. Jarak tempuh dari Makassar menuju Desa
Kete Kesu kurang lebih 316 Km.
Kawasan Kete' Kesu menyediakan warung makan, penjual minuman, pusat oleh-oleh khas Tana Toraja, dan yang menjadi icon nya ialah Rumah Adat Tongkonan dan Pemakaman dalam goa alam dan goa pahat.
Di
desa ini, wisatawan dapat melihat rumah adat Tongkonan yang berjajar rapi serta
upacara adat rambu solo, yang merupakan upacara kematian. Rumah Tongkonan yang
diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun ini ditempati sekitar 20 keluarga.
Salah
satu rumah adat Tongkonan di Desa Kete' Kesu telah diubah menjadi museum.
Museum tersebut berisi benda-benda bersejarah, keramik Tiongkok, patung,
belati, parang, hingga bendera pertama yang pernah dikibarkan di Toraja.
"Setiap
rumah adat tongkonan memiliki maknanya masing-masing. Seperti kepala kerbau berwarna belang memiliki
peranan untuk menjaga wilayahnya dan menjadi kepala suku diantara semuanya,
rumah adat tongkonan dulunya hanya dibuat oleh warga bangsawan. Tanduk memori
sebagai memori jabatan, pimpinan berada ditengah." (Narasumber)
"Terkait
pemakaman, yang sering kita datangi seperti pemakaman di Londa itu merupakan
Goa Alam yang siapa saja bisa mengunjunginya. Sedangkan, untuk pemakaman
keluarga bangsawan dibuat khusus diatas tebing yang dinamakan Goa Pahat dan
hanya keluarga yang bisa mengunjunginya." Tambahnya.
Penulis:
A. Saskia Dwi Afika Idrus
0 comments