Wednesday 3 February 2021

DEWAN KERJA, NAKHODA PERUBAHAN

Logo Dewan Kerja

DEWAN KERJA, NAKHODA PERUBAHAN

Oleh : Virdhalya Kartika Bahtiar

Dewasa ini kata pramuka sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Seiring berjalannya waktu eksistensi pramuka terus berkembang, apa lagi pramuka kini telah masuk dalam struktur kurikulum pendidikan wajib di Indonesia. Adanya gerakan pramuka dapat menjadi wahana pembentukan karakter bagi anggota pramuka itu sendiri sesuai dengan tujuannya yang tercantum baik dalam UU No 12 Tahun 2010 maupun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Seorang pramuka diharapkan dapat tumbuh menjadi manusia-manusia yang mampu memimpin serta menjadi pioner dimasa depan. Untuk mencapai hal tersebut ada banyak hal didalam gerakan pramuka yang dapat membentuk jiwa kepemimpinan bagi setiap anggotanya, satu diantaranya ialah adanya wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan ditingkat kwartir yang disebut dewan kerja.

Dewan kerja beranggotakan pramuka penegak dan pramuka pandega putri dan putra, sebagai bagian integral dari kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelolah pembinaan dan kegiatan pramuka penegak dan pramuka pandega sesuai prinsip pembinaan “dari, oleh dan untuk pramuka penegak dan pramuka pandega dengan bimbingan orang dewasa”, yang mana pengelolaannya bersifat kolektif dan kolegial.

Dewan kerja bisa dikata merupakan nakhoda, sesuai dengan filosofi tanda pengurus dewan kerja penegak dan pandega berbentuk roda kemudi dengan 10 buah pegangannya, memberi arti kiasan bahwa pengurus dewan kerja penegak dan pandega bertugas mengemudikan roda organisasi pramuka penegak dan pandega, putera dan puteri (dua buah tunas kelapa berpasangan) agar dapat mencapai tujuan gerakan pramuka dengan pengamalan dasa darma dan pancasila.

Menjadi dewan kerja memiliki tantangan tersendiri bagi setiap anggotanya. Dewan kerja harus membawa perubahan serta menjadi pioneer guna membangun generasi muda yang mampu memimpin. Masalah utama yang dihadapi oleh dewan kerja ialah banyaknya pramuka penegak dan pramuka pandega yang tidak lagi melihat esensi dari pramuka itu sendiri. Contohnya saja dalam pencapaian TKU baik bantara,laksana maupun pandega yang terkadang hanya menjadi bahan taruhan diantara anggota pramuka itu sendiri tanpa melihat proses yang benar-benar harus dicapai. Selain itu, adanya pengaruh globalisasi juga mengakibatkan terjadinya degradasi dalam pendidikan kepramukaan yang akhirnya berujung krisis pada kader-kader pemimpin khususnya diarea pramuka.

Sebagai dewan kerja hal ini harus menjadi perhatian khusus tentang bagiamana esensi dari gerakan pramuka kembali dapat diwujudkan oleh pramuka penegak dan pramuka pandega didaerahnya. Dewan kerja harus menjadi model serta dapat memberi motivasi bagi anggota pramuka penegak dan pramuka pandega. Berfikir strategis dan bertindak taktis tentunya harus selalu dilakukan. Selain itu, menjadi dewan kerja juga harus terus belajar, menempa diri guna menuju tingkatan yang lebih matang. Artinya, apapun halangan dan rintangan yang dihadapi oleh gerakan pramuka saat ini, dewan kerja harus menyikapi hal tersebut sebagai sebuah proses perjanan hingga akhirnya dapat berlabuh pada hasil yang diharapkan yaitu sesuai dengan cita-cita gerakan pramuka.

Dewan kerja sebagai nakhoda perubahan harus terus melangkah maju, karena pada hakekatnya dewan kerja memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kader-kader kepemimpinan dimasa yang akan datang.

“Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai”

Load disqus comments

0 comments