Monday 23 September 2019

Lestarikan Budaya Lokal, UKM Pramuka UNM mengikuti Tari Massal di Pantai Losari

Anggota UKM Pramuka UNM saat mengikuti Tari Massal
Sabtu, 21 September 2019 UKM Pramuka UNM memperlihatkan kemampuan dalam bidang seni dengan mengikuti kegiatan budaya dalam bentuk Menari  Massal (Flashmob).

Kegiatan ini berlangsung di Anjungan  Pantai Losari Makassar pukul 16.00 WITA dengan melibatkan kurang lebih 1000 penari dari berbagai latar belakang profesi dan organisasi. 

Diantaranya UKM Pramuka UNM sendiri yang mengutus dua anggota Ambalan Opu Dg. Risadju yakni kak Emayanti Angraeni dan kak Andi Heri Puspita serta didampingi oleh ketua Ambalan Opu Dg Risadju kak Fitria.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi dan Bersatu dalam tarian khas local untuk menumbuhkan cinta Tanah Air dan keberagaman dalam mengukuhkan persaudaraan, toleransi dan rasa kebersamaan.

Dimana setiap anggota Pramuka harus memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berjiwa patriotic, taat hukum, disiplin , menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun negara, mengamalkan Pancasila, melestarikan lingkungan hidup yang merupakan tujuan dari Gerakan Pramuka yang sejalan dengan fokus Pendidikan Karakter dan menjadi program utama kementerian Pendidikan nasional.

Dalam UU No. 12 Tahun 2010 pasal 1 ayat 4 yang menyebutkan “Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhalak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan".
Kak Ema dan kak Heri saat mengikuti kegiatan Tari Massal di Pantai Losari
Adapun tarian yang digunakan dalam kegiatan ini yakni Tarian Pakarena yang merupakan tarian tradisional warisan budaya kebanggaan masyarakat bugis dan memiliki pesan-pesan yang agung disetiap gerakannya.

Menurut kak Fitria selaku ketua Dewan Ambalan opu Dg. Risadju mengungkapkan bahwa kegiatan ini membantu kita untuk lebih mencintai tanah air terutama dalam hal kebudayaan.

“kegiatan tari kolosal ini membantu kita untuk lebih mencintai kebudayaan, kearifan local dan tanah air kita yang sejalan dengan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum yang didalamnya terdapat bina diri, serta penyelesain poin SKU dimana anggota Pramuka mampu menampilkan kesenian daerah masing-masing” tuturnya.

Untuk tarian koloasal ini diawali di bukota Jakarta dengan tari Cokekan kemudian daerah Bandung dengan tari Ketuk Titu dan berlanjut ke Medan dengan Tari Ahoi selanjutnya berlanjut ke Jember yang menarikan tari Pandhalungan dan Makassar menari Bersama Tari Pakarena dengan Tema “ Indonesia Pa’rasanganta”.

Semoga dengan adanya kegiatan menari Bersama ini dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap tanah air terlebih lagi kita adalah anggota Pramuka yang dapat menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik.

Penulis : Humas UKM Pramuka UNM 

Load disqus comments

0 comments