Saturday 21 January 2023

Bagaimana Cara Mengirim Dan Menerima Isyarat Semaphore?

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semaphore biasa digunakan untuk komunikasi kelautan. 

Semaphore merupakan salah satu bentuk isyarat yang menggunakan bendera dan biasa digunakan ketika perang sipil di negara Amerika Serikat. Dan saat itu warna bendera yang digunakan berwarna putih dan warna oranye juga hanya menggunakan satu bendera saja. Untuk orang yang bertugas melakukan isyarat bendera biasanya akan berdiri di sebuah tempat yang cukup tinggi dari permukaan tanah sehingga menjadi mudah untuk dilihat dari kejauhan. 


Sejarah Singkat Semaphore

Penemu sandi Semaphore (25 Desember 1763 – 23 Januari 1805) ini bernama Claude Chappe. Dia lahir di Brulon, Sarthe, Negara Prancis, dan merupakan cucu seorang Baron Prancis. Dalam hidupnya ia dibesarkan dengan tujuan untuk melayani gereja, namun dia kehilangan pekerjaannya pada saat Revolusi Prancis Terjadi. Dia pernah juga bersekolah di Lycee Pierre Corneille di Rouen. Dan setelah itu, dikarenakan menganggur cukup lama. Dia dengan keempat saudaranya memutuskan untuk mengembangkan sebuah sistem praktis kuno saat itu yang bernamakan Stasiun Relay Semaphore. Namun tidak pernah terealisasikan. Namun sistem ini mendapatkan bantuan dukungan dari kakak Claude yang bernama Ignace Chappe (1760-1829) yang merupakan anggota Majelis Legislatif pada saat Revolusi Prancis yang akhirnya digunakan dalam pembangunan jalan relay Paris ke arah Lille yang ditujukan untuk membawa berita dari perang. Berkat ini, Chappe menjadi seorang penemu Prancis pada tahun 1792 sehingga ddikenal sebagai sang Maestro telekomunikasi pertama dengan penerapan mesin atau sistem “internet mekanis”. Dimana atau sistem yang diciptakannya tersebut menjadi tersebar di seluruh hantaran Prancis cukup lama. Dan semaphore ini merupakan sistem telekomunikasi praktis pertama di zaman industri tersebut.

Cara mengirim atau menerima isyarat Semaphore

Adapun ketentuan dasar mengirim atau menerima isyarat semaphore yaitu isyarat semaphore diberikan secara berpasangan, artinya terdiri atas dua pihak di mana satu pihak sebagai pengirim dan pihak lainnya sebagai penerima. Dalam menyampaikan dan menerima isyarat semaphore terdapat beberapa ketentuan yang antara lain:

1. Pengirim dan penerima isyarat semaphore saling berhadapan dan disarankan untuk menggunakan bendera semaphore.

2. Sikap tubuh pengirim disarankan dalam posisi tegak dengan kedua kaki agak terbuka. Posisi bendera disilangkan di bawah tubuh (posisi siap atau tutup).

3. Untuk memulai pengiriman berita, pengirim memberikan isyarat “Tanda Perhatian” yang berupa huruf “R – Tutup” atau “U – R” secara berulang – ulang.

4. Jika penerima berita telah siap untuk menerima berita, maka penerima dapat mengirimkan pesan yang berupa huruf “K”. Namun jika penerima belum siap menerima berita, maka penerima dapat mengirimkan pesan yang berupa huruf “Q” yang berarti perintah untuk menunggu penyampaian berita.

5.      Setelah penerima siap, pengirim mulai mengirimkan berita (pesan) huruf perhuruf. Setiap satu kata, ditutup dengan “posisi tutup”.

6.      Apabila penerima dapat menerima atau membaca pesan perkata, maka penerima dapat memberikan konfirmasi dengan mengirimkan isyarat huruf “C”. Namun jika penerima tidak dapat memahami isi pesan dengan baik, maka penerima dapat mengirimkan isyarat I – N – I yang berarti pengirim diminta untuk mengulai pengiriman berita. Setelah itu, pengirim dapat mengulangi pengiriman kata terakhir yang tidak dapat dipahami atau mengulangi berita dari awal.

7.      Apabila pengirim mengalami kesalahan atau keliru dalam menyampaikan pesan, maka pengirim dapa memberikan isyarat huruf “E – Tutup” sebanyak delapan (8) kali. Setelah itu, pengirim dapat mengulangi mengirimkan satu kata terakhir yang keliru.

8. Jika semua pesan (berita) sudah selesai disampaikan, maka pengirim dapat memberikan isyarat huruf “A – R” dan penerima dapat membalas pesan tersebut dengan memberikan isyarat huruf “R” yang berarti penerima telah menerima semua pesan dengan baik.

9. Jika dalam penyampaiannya, posisi pengirim kurang berhadapan secara langsung dengan penerima, maka penerima dapat memberikan isyarat huruf “M – K” untuk geser ke kanan dan isyarat huruf “M – L” untuk geser ke kiri.

10.Untuk mengirimkan pesan yang berupa angka, maka pengirim terlebih dahulu dapat mengawali pengiriman pesan dengan isyarat “Tanda Angka” (posisi 5 – 6). Selanjutnya pengirim dapat mengirimkan angka yang dimaksud dengan ketentuan angka 1 = A, angka 2 = B, angka 3 = C, angka 4 = D, angka 5 = E, angka 6 = F, angka 7 = G, angka 8 = H, angka 9 = I, dan angka 0 = J. Jika pengiriman angka sudah selesai dan hendak berganti mengirimkan pesan yang berupa huruf, maka pengirim dapat mengirimkan isyarat huruf “J” atau “V”.

 

Penulis: Syayidatul Zuhrah Al-Munawarah


Load disqus comments

0 comments