Foto Bersama Penenun Kain Sutera Khas Wajo |
Dalam
rangka Jelajah Wisata Budaya Tahun 2022, Tim Etnis Bugis dari UKM Pramuka UNM
juga mendatangi salah satu kebudayaan yang ada di Sulawesi Selatan yaitu Kain
Tenun Sutera di Kabupaten Wajo tepatnya pada hari Ahad, 18 September 2022.
Kain
tenun sutera ini berasal dari kabupaten wajo, terkhusus di kota Sengkang
Sulawesi Selatan yang sudah dari dulu terkenal sebagai kota penghasil Kain
Tenun Sutera di wilayah Indonesia bahkan sudah terkenal sampai Mancanegara.
Proses
pembuatannya tidak mudah, perlu beberapa tahapan dari rumah ke rumah dan juga
masih menggunakan alat tradisional yang sepenuhnya mengandalkan tangan
"Proses
pembuatannya itu berbeda-beda ada yang kasi benang saja, terkadang hanya
bahan-bahan kain yang dibawa kesini untuk di produksi, belum ada motif masih
bahan baku" ucap dari salah satu penenun.
Pemberian Plakat kepada Penenun Kain Sutera Khas Wajo |
Setelah
proses pembuatan, ada juga waktu dalam proses pembuatan Kain Tenun Sutera
tersebut, waktu pembuatannya sesuai dengan motif dan jenis bahannya, jika
motifnya mudah dan menggunakan bahan sutera india berkisar 9 hari dalam satu
sarung, jadi dalam satu bulan dapat menghasilkan 2 buah sarung yang sudah jadi.
Jika bahannya benang Sutera asli maka waktu dalam proses pembuatannya itu
memakan waktu lumayan lama.
Berbagai
macam motif dalam pembuatan kain Sutera ada Motif Borik Kaca Sitongko, Motif
Canggi, Motif Pucuk, Motif asli dari Wajo yaitu Bunga Tosora dengan warna
khasnya hitam dan masih banyak lagi motifn lainnya, untuk ukurannya sendiri
berkisar 4 meter dalam satu sarung.
Bahan
kain Tenunan Sutera ada dua yang sering diapakai oleh masyarat di Kota
Sengakang yaitu ada Benang Asli Sutera (Sabbe Sutera) dan Benang India (Sabbe
India). Adapun harganya sesuai dengan motif dan benang yang dipakai dalam
menenun.
Selaku
penenun di Kota Sengkang, hadera mengatakan harga satuan kain Tenunan Sutera
yang sudah jadi itu berbeda-beda mulai dari harga termurah sampai harga
termahal yang sudah sesuai dengan motif dan benang yang dipakai saat menenun.
"Harganya
itu berbeda-beda sesuai dengan motif dan benang yang dipakai, kalau motifnya
susah dan memakai benang india berwarna emas itu sekitar Rp.700.000, harga
paling murah sekitar Rp.350.000 dan harga termahal Rp.3.500.000 yang merupakan
asli dari Benang Sutera dan menggunakan motif Bunga Tosora" ujarnya
Untuk
pemasarannya bekersama dengan Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes), bisa juga melalui pasar-pasar yang ada di Sengkang
dan dapat pula memesan secara langsung dengan mengunjungi tempat pembuatan kain
tenun sutera tersebut.
Penulis
: Nurliana
0 comments