Tuesday 20 September 2022

Jelajah Wisata Budaya: Mengenal Kain Tenun Sutera Khas Kabupaten Wajo

 

Foto Bersama Penenun Kain Sutera Khas Wajo

Dalam rangka Jelajah Wisata Budaya Tahun 2022, Tim Etnis Bugis dari UKM Pramuka UNM juga mendatangi salah satu kebudayaan yang ada di Sulawesi Selatan yaitu Kain Tenun Sutera di Kabupaten Wajo tepatnya pada hari Ahad, 18 September 2022.

Kain tenun sutera ini berasal dari kabupaten wajo, terkhusus di kota Sengkang Sulawesi Selatan yang sudah dari dulu terkenal sebagai kota penghasil Kain Tenun Sutera di wilayah Indonesia bahkan sudah terkenal sampai Mancanegara.

Proses pembuatannya tidak mudah, perlu beberapa tahapan dari rumah ke rumah dan juga masih menggunakan alat tradisional yang sepenuhnya mengandalkan tangan

"Proses pembuatannya itu berbeda-beda ada yang kasi benang saja, terkadang hanya bahan-bahan kain yang dibawa kesini untuk di produksi, belum ada motif masih bahan baku" ucap dari salah satu penenun.

Pemberian Plakat kepada Penenun Kain Sutera Khas Wajo

Setelah proses pembuatan, ada juga waktu dalam proses pembuatan Kain Tenun Sutera tersebut, waktu pembuatannya sesuai dengan motif dan jenis bahannya, jika motifnya mudah dan menggunakan bahan sutera india berkisar 9 hari dalam satu sarung, jadi dalam satu bulan dapat menghasilkan 2 buah sarung yang sudah jadi. Jika bahannya benang Sutera asli maka waktu dalam proses pembuatannya itu memakan waktu lumayan lama.

Berbagai macam motif dalam pembuatan kain Sutera ada Motif Borik Kaca Sitongko, Motif Canggi, Motif Pucuk, Motif asli dari Wajo yaitu Bunga Tosora dengan warna khasnya hitam dan masih banyak lagi motifn lainnya, untuk ukurannya sendiri berkisar 4 meter dalam satu sarung.

Bahan kain Tenunan Sutera ada dua yang sering diapakai oleh masyarat di Kota Sengakang yaitu ada Benang Asli Sutera (Sabbe Sutera) dan Benang India (Sabbe India). Adapun harganya sesuai dengan motif dan benang yang dipakai dalam menenun.

Selaku penenun di Kota Sengkang, hadera mengatakan harga satuan kain Tenunan Sutera yang sudah jadi itu berbeda-beda mulai dari harga termurah sampai harga termahal yang sudah sesuai dengan motif dan benang yang dipakai saat menenun.

"Harganya itu berbeda-beda sesuai dengan motif dan benang yang dipakai, kalau motifnya susah dan memakai benang india berwarna emas itu sekitar Rp.700.000, harga paling murah sekitar Rp.350.000 dan harga termahal Rp.3.500.000 yang merupakan asli dari Benang Sutera dan menggunakan motif Bunga Tosora" ujarnya

Untuk pemasarannya  bekersama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), bisa juga melalui pasar-pasar yang ada di Sengkang dan dapat pula memesan secara langsung dengan mengunjungi tempat pembuatan kain tenun sutera tersebut.

 

Penulis : Nurliana

Load disqus comments

0 comments