Monday, 25 July 2022

Meningkatkan Keakraban Dan Kekeluargaan, UKM Pramuka UNM Mengadakan Fun Camp Tahun 2022!!

 

Suasana Foto Bersama Setelah Outbound

UKM Pramuka UNM melaksanakan kegiatan Fun Camp tahun 2022 pada Jum’at (22/7/2022) hingga Ahad (24/7/2022) di Bumi Perkemahan UKM Pramuka UNM yang terletak di Desa Bontokassi, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diagendakan untuk melaksanakan Pencapain SKU dan SKK Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini merupakan kegiatan fun camp atau kemah ceria yang melibatkan anggota UKM Pramuka UNM.

Suasana Makan Bersama

Kegiatan yang berlangsung sejak hari Jumat (22/7/2022) hingga Ahad (24/7/2022) diselenggarakan sebagai bentuk kegiatan awal bagi kakak anggota baru di alam bebas setelah pengukuhan untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota UKM Pramuka UNM. Melalui kegiatan ini, kakak-kakak yang hadir dapat merasakan hubungan kekeluargaan. Mulai dari anggota, purna dan unsur Pembina turut serta meramaikan kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini terdapat beberapa item kegiatan diantaranya senam, bedah film, outbound, malam ceria dan bakti Buper. Selama kegiatan seluruh peserta bersama-sama mempersiapkan segala keperluan dan bersama-sama melaksanakan kegiatan sehingga keakraban dapat dibangun melalui setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Suasana Bedah Film Oleh Kakak Muhajir S.Pd., M. Sn.

Bedah Film dibawakan oleh Kakak Muhajir S.Pd., M. Sn. pada Sabtu (23/7/2022). Kakak anggota diberikan 3 film pendek dengan plot twist yang berbeda dan memiliki sarat makna yang sangat berarti. Selain itu, kakak-kakak anggota diberikan ruang untuk bertanya maupun berdiskusi mengenai bedah film.

Selain itu, selama kegiatan berlangsung panas matahari cukup terik di siang hari dan suhu udara sangat dingin di malam hari. Namun itu tidak mengurangi semangat kakak-kakak anggota UKM Pramuka UNM dalam melaksanakan kegiatan.

"Harapan saya semoga dengan adanya fun camp ini dapat semakin mempererat tali silaturahmi antara anggota lama dengan anggota baru dan dengan purna serta kakak pembina. Selain itu dengan adanya kegiatan ini anggota semakin bersemangat dalam berkegiatan" tutur Kakak Andi Fery Ardiansyah selaku Ketua Racana Ranggong Dg. Romo.


Penulis : Agus Qomaruzzaman

Dipublikasikan oleh : Humas UKM Pramuka UNM

Selengkapnya...

Tuesday, 19 July 2022

Ternyata Begini Asal Usul Warna Seragam Dalam Gerakan Pramuka!

       

       Pada tanggal 14 agustus adalah hari jadi pramuka yang diperingati setiap tahunnya. Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti jiwa muda yang suka berkarya. Pramuka didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan Pramuka dipimpin oleh Ketua Kwartir Nasional, yang saat ini dijabat Budi Waseso. Lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata Pramuka awalnya diambil dari kata Poromuko oleh Sultan Hamengkubuwono IX yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibu kota Jakarta, tetapi juga di tempat yang penting di Indonesia.

Tahun ini memasuki hari Pramuka yang ke-59. Meskipun ditengah pandemi, upacara peringatan hari jadi pramuka tetap dapat dilaksanakan meskipun secara virtual dengan mengenakan seragam serba cokelat khas pramuka. Warna cokelat  sangat identik dengan pramuka. Seragam pramuka berfungsi sebagai identitas untuk meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Tidak hanya itu, penggunaan seragam Pramuka juga dibuat agar anggota yang mengenakannya dapat berakhlak sesuai Satya dan Dharma Pramuka.

     Setiap tingkatan mulai dari siaga, penggalang, penegak, dan pandega memiliki model seragam yang berbeda-beda. Namun secara umum,  setiap anggota Pramuka selalu tampil dengan kemeja berwarna cokelat muda lengkap dengan setangan leher berwarna merah-putih sebagai perlambang Indonesia, dipadukan dengan celana dan rok berwarna cokelat tua. Tak lupa pula berbagai jenis penutup kepala yang juga berwarna cokelat. Pengambilan warna cokelat itu sendiri tidak sembarangan. Dikutip dari beberapa sumber, ada sederet alasan yang menjadi asal usul mengapa warna cokelat yang dipilih dan sangat identik dengan pramuka.

       Pertama adalah untuk mengenang jasa pahlawan. Konon, cokelat adalah warna yang mendominasi di medan perang. Warna itu digunakan oleh sederet pejuang kemerdekaan saat melawan penjajah merebut kemerdekaan.  banyak dari mereka mengenakan baju atasan dan celana berwarna cokelat muda. Walaupun sebagian lainnya juga menggunakan pakaian berwarna putih dan hitam, tapi cokelat tetaplah warna yang paling mendominasi di medan perang. Oleh karena itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memutuskan seragam mereka berwarna cokelat. Hal ini secara resmi tercantum dalam Bab 1 Pasal 5 Ayat b di dalam Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Tujuannya, agar para anggotanya tidak melupakan para pejuang kemerdekaan yang telah berjuang untuk negara.

      Kedua adalah warna tanah air. Meskipun alasan ini masih belum dapat diterima oleh sebagian orang, namun warna cokelat diyakini sebagai metafora tanah dan air di Indonesia. Dikutip dari beberapa sumber, Warna cokelat muda pada baju mencerminkan air yang mengalir di seluruh penjuru negeri. Sedangkan warna cokelat tua pada celana atau rok menyiratkan warna tanah negara kita.  Secara keseluruhan, pakaian Pramuka yang dipadukan setangan leher berwarna merah-putih ini memiliki arti bahwa putra-putri Ibu Pertiwi harus selalu siap sedia mempertahankan kibaran bendera di tanah airnya.

       Ketiga adalah warna cokelat tunas kelapa sebagai perlambang Pramuka yang diciptakan oleh salah satu tokohnya, Soenardjo Atmodipurwo, yakni seorang tokoh Pramuka yang juga merupakan pegawai tinggi di Kementerian Pertanian. Ada beragam alasan mengapa tunas kelapa dijadikan sebagai tanda pengenal resmi. Beberapa di antaranya yaitu, tunas kelapa diartikan sebagai tunas penerus bangsa, dan buah kelapa yang tahan lama juga menggambarkan sifat anggota Pramuka yang kuat jasmani maupun rohani. Filosofi lainnya, buah kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, sehingga diharapkan anggotanya juga mampu beradaptasi dalam kondisi apapun. Atas dasar penjelasan tersebut, akhirnya diputuskanlah warna tunas kelapa (cokelat) sebagai dasar warna pakaian Pramuka.

        Terakhir adalah menurut pada sejarah awal gerakan kepanduan dunia. Sebagai pencetus Pramuka, Lord Baden Powell senang berpetualang mengelilingi bukit, gunung, hutan, dan laut. Perjalanannya yang cukup jauh, membuat baden powell tidak sadar kalau pakaiannya berubah warna. Hal ini disebabkan karena tubuhnya yang masuk ke dalam lumpur basah, dan menjadi kering di badannya. Sehingga, seluruh tubuh dan pakaian yang dikenakannya pun berubah menjadi cokelat. Sejak saat itulah, Baden Powell tertarik menginisiasikan warna cokelat sebagai seragam anggota Pramuka. Warnanya yang selaras dengan alam  sehingga warna cokelat menjadi warna yang tidak mudah kotor ketika sedang berpetualang. 

        Ternyata, ada beberapa alasan yang menjadi asal usul mengapa warna cokelat yang dipilih menjadi warna seragam pramuka ini, baik dari dalam negeri maupun internasional. Ada pesan yang terkandung di balik warna seragam pramuka ini yang harus kita ingat bahwa seorang pramuka hendaknya tidak melupakan para pejuang kemerdekaan yang telah berjuang dan mengorbankan segalanya demi tegaknya negara Indonesia. Tidak melupakan bukan berarti sekedar mengingat dan mengenang namun harus pula menghormati, menghargai, meneladani, dan meneruskan perjuangan dan kepahlawanan para pejuang di masa perang kemerdekaan. Serta filosofi dari pengambilan warna ini yang harus diamalkan dengan terus semangat belajar, kapanpun dan dimanapun selama hayat masih dikandung badan.


Penulis: Agus Qomaruzaman

Dipublikasikan oleh Humas UKM Pramuka UNM

Selengkapnya...

Wednesday, 6 July 2022

Membanggakan, 5 Anggota UKM Pramuka UNM Lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022

Makassar – Ukir Prestasi Tingkat Nasional, 5 anggota UKM Pramuka UNM berhasil lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Tahun 2022 dari 35.107 mahasiswa yang mendaftar (5/7/2022).

Kak Merci Erdiani

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kemendikbudristek, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi (prodi) dan di luar perguruan tinggi (PT) asal.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Gunani Partiwi memberikan apresiasi kepada 12.722 mahasiswa yang lolos seleksi dari total 35.107 mahasiswa yang mendaftar di Program PMM 2 Tahun 2022.

Kak Nurul Fitriani

“Antusiasmenya sangat tinggi. Ada 35.107 mahasiswa yang mendaftar dan yang lolos sebanyak 12.722. Kalian yang lolos adalah mahasiswa yang beruntung dan memiliki kesempatan mempelajari dan merasakan pengalaman langsung kebudayaan di daerah perguruan tinggi penerima, memperkenalkan kebudayaan asalnya, serta mengikuti perkuliahan di PT Penerima.” ucapnya, melalui siaran pers.

Kak Tiara

Diantara 5 anggota tersebut ialah kak Nurul Fitriani, kak Merci Erdianti, kak Nurhaya, kak Tiara dan kak Merianti. Rasa haru dan bahagia dirasakan oleh kakak-kakak, salah satunya kak Nurul Fitriani.

“Yang dirasakan setelah dinyatakan lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yaitu sangat senang, karena bagi saya merasakan kuliah diluar kampus, saya dapat mengenal, mempelajari, dan mengeksplor daerah tempat PT tujuan saya, serta bagi saya pribadi merupakan awal saya mendapatkan hal- hal baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Terutama menjadikan program PMM ini sebagai pengalaman saya mengenal Kota toleransi, daerah PT tujuan saya.” Ungkapnya.

Kak Merianti

Senada dengan hal tersebut, kak Merianti merasa sangat bersyukur dan beruntung dengan menjadi salah satu yang lolos PMM Angkatan 2 Tahun 2022.

“Perasaan saya setelah dinyatakan lulus pertukaran mahasiswa merdeka adalah saya merasa sangat senang, bersyukur, dan merasa beruntung mengikuti program ini. Dengan mengikuti program ini saya mempunyai teman baru dari berbagai universitas di Indonesia, bisa belajar kebudayaan baru di daerah kampus tujuan saya, dan masih banyak lagi.” Katanya.

Kak Nurhaya

Hal ini menunjukkan bahwa organisasi dan prestasi akademik/non-akademik dapat saling beriringan. Sekaligus dapat menjadi contoh bagi kakak-kakak bahwa ikut ktif dalam kegiatan terutama Pramuka bukanlah suatu tembok penghalang untuk dapat berprestasi diluar organisasi.

 

Penulis: Syayidatul Zuhrah Al-Munawarah

Dipublikasikan oleh Humas UKM Pramuka UNM

Selengkapnya...