Logo Dewan Kerja |
DEWAN KERJA, NAKHODA PERUBAHAN
Oleh : Virdhalya Kartika Bahtiar
Dewasa ini kata pramuka sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat. Seiring berjalannya waktu eksistensi pramuka terus
berkembang, apa lagi pramuka kini telah masuk dalam struktur kurikulum
pendidikan wajib di Indonesia. Adanya gerakan pramuka dapat menjadi wahana
pembentukan karakter bagi anggota pramuka itu sendiri sesuai dengan tujuannya
yang tercantum baik dalam UU No 12 Tahun 2010 maupun anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Seorang pramuka diharapkan dapat tumbuh
menjadi manusia-manusia yang mampu memimpin serta menjadi pioner dimasa depan. Untuk
mencapai hal tersebut ada banyak hal didalam gerakan pramuka yang dapat
membentuk jiwa kepemimpinan bagi setiap anggotanya, satu diantaranya ialah
adanya wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan ditingkat
kwartir yang disebut dewan kerja.
Dewan kerja beranggotakan pramuka
penegak dan pramuka pandega putri dan putra, sebagai bagian integral dari kwartir
yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelolah pembinaan dan kegiatan
pramuka penegak dan pramuka pandega sesuai prinsip pembinaan “dari, oleh dan
untuk pramuka penegak dan pramuka pandega dengan bimbingan orang dewasa”, yang
mana pengelolaannya bersifat kolektif dan kolegial.
Dewan kerja bisa dikata merupakan
nakhoda, sesuai dengan filosofi tanda pengurus dewan kerja penegak dan pandega
berbentuk roda kemudi dengan 10 buah pegangannya, memberi arti kiasan bahwa
pengurus dewan kerja penegak dan pandega bertugas mengemudikan roda organisasi pramuka
penegak dan pandega, putera dan puteri (dua buah tunas kelapa berpasangan) agar
dapat mencapai tujuan gerakan pramuka dengan pengamalan dasa darma dan
pancasila.
Menjadi dewan kerja memiliki tantangan
tersendiri bagi setiap anggotanya. Dewan kerja harus membawa perubahan serta
menjadi pioneer guna membangun generasi muda yang mampu memimpin. Masalah utama
yang dihadapi oleh dewan kerja ialah banyaknya pramuka penegak dan pramuka
pandega yang tidak lagi melihat esensi dari pramuka itu sendiri. Contohnya saja
dalam pencapaian TKU baik bantara,laksana maupun pandega yang terkadang hanya
menjadi bahan taruhan diantara anggota pramuka itu sendiri tanpa melihat proses
yang benar-benar harus dicapai. Selain itu, adanya pengaruh globalisasi juga
mengakibatkan terjadinya degradasi dalam pendidikan kepramukaan yang akhirnya
berujung krisis pada kader-kader pemimpin khususnya diarea pramuka.
Sebagai dewan kerja hal ini harus
menjadi perhatian khusus tentang bagiamana esensi dari gerakan pramuka kembali
dapat diwujudkan oleh pramuka penegak dan pramuka pandega didaerahnya. Dewan
kerja harus menjadi model serta dapat memberi motivasi bagi anggota pramuka penegak
dan pramuka pandega. Berfikir strategis dan bertindak taktis tentunya harus
selalu dilakukan. Selain itu, menjadi dewan kerja juga harus terus belajar,
menempa diri guna menuju tingkatan yang lebih matang. Artinya, apapun halangan
dan rintangan yang dihadapi oleh gerakan pramuka saat ini, dewan kerja harus
menyikapi hal tersebut sebagai sebuah proses perjanan hingga akhirnya dapat
berlabuh pada hasil yang diharapkan yaitu sesuai dengan cita-cita gerakan
pramuka.
Dewan kerja sebagai nakhoda perubahan
harus terus melangkah maju, karena pada hakekatnya dewan kerja memiliki peran
yang sangat penting dalam menciptakan kader-kader kepemimpinan dimasa yang akan
datang.
“Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai”
0 comments