Tepat
hari ini 106 tahun bapak pramuka indonesia, pejuang yang menyebabkan gerakan
pramuka di Indonesia ada hingga saat ini, untuk mengenang itu mari kita simak
sejenak sejarah singkatnya.
Bapak Pramuka Indonesia. |
Bapak
pramuka Indonesia Lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912 dengan
nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun. Hamengkubuwana IX adalah anak
kesembilan dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah.
Pendidikannya dimulai dari HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di
Bandung. Pada tahun 1930-an ia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang
Universiteit Leiden), Belanda.
Pada
tanggal 18 Maret 1940, beliau dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta dengan
gelar "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan
Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama
Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat".
Beliau adalah Sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong
kemerdekaan Indonesia.
Kenapa Beliau Bisa Jadi Bapak
Pramuka Indonesia?? Simak Kisahnya Berikut Ini Kak.
Sejak usia muda Hamengkubuwana
IX telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan. Hingga menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana
IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961,
ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha disatukan dalam
satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki peran penting di
dalamnya. Presiden RI saat itu, Ir. Soekarno, berulang kali
berkonsutasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan,
pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.
Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden
RI membentuk Panitia Pembentukan Gerakan
Pramuka.
Panitia ini beranggotakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono
(Menteri P dan K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), dan Achmadi (Menteri
Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa). Panitia inilah
yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan terbitnya Kepres Nomor
238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, yang
kemudian dikenal sebagai Hari Pramuka, selain dilakukan penganugerahan Panji
Kepramukaan dan defile, juga dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan
Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka. Sri Sultan Hamengku
Buwono IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I Mapinas (Ketua
Mapinas adalah Presiden RI).
Sri Sultan bahkan menjabat sebagai
Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka hingga empat periode
berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan
1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang pertama kali,
Hamengkubuwono IX pun menjadi Ketua Kwarnas terlama kedua, yang menjabat selama
13 tahun (4 periode) setelah Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua
Kwarnas selama 15 tahun (3 periode), wah luar biasa sekali yah kak.
Belum selesai hingga saat itu kak ,Sri Sultan
Hamengku Buwana IX kembali berhasil melakukan
peralihan dari “kepanduan” ke “kepramukaan”, dan ini mendapat pujian bukan saja dari dalam
negeri, tetapi juga dari luar negeri. Beliau bahkan akhirnya mendapatkan Bronze
Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973. Bronze Wolf Award
merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of
the Scout Movement (WOSM) kepada orang-orang yang berjasa besar dalam
pengembangan kepramukaan.
Atas jasa tersebutlah, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di Dili (Ibukota
Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang
dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.( Kutipan Wikipedia bahasa Indonesia )
Beliau wafat
pada hari Ahad malam, tepat 2Oktober 1988, ia meninggal
dunia di george Washington University Medical Centre, Amerika Serikat karena
serangan jantung dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.
Wahh sungguh menginspirasi kisahnya yah kak,
semoga kita sebagai kaum muda dapat
termotivasi dari cerita singkat bapak pramuka Indonesia ini, dan menjadikan
kita sebagai pemuda yang tangguh dan tidak muda putus asa. aamiin
Humas Pramuka UNM
0 comments