Thursday, 12 April 2018

Selamat Hari Lahir Bapak Pramuka Indonesia.


Tepat hari ini 106 tahun bapak pramuka indonesia, pejuang yang menyebabkan gerakan pramuka di Indonesia ada hingga saat ini, untuk mengenang itu mari kita simak sejenak sejarah singkatnya.
Bapak Pramuka Indonesia.

Bapak pramuka Indonesia Lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912 dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun. Hamengkubuwana IX adalah anak kesembilan dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Pendidikannya dimulai dari HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an ia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda.

Pada tanggal 18 Maret 1940, beliau dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta dengan gelar "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat". Beliau adalah Sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. 

Kenapa Beliau Bisa Jadi Bapak Pramuka Indonesia?? Simak Kisahnya Berikut Ini Kak.

Sejak usia muda Hamengkubuwana IX telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan.  Hingga menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki peran penting di dalamnya. Presiden RI saat itu, Ir. Soekarno, berulang kali berkonsutasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.

Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden RI membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Panitia ini beranggotakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono (Menteri P dan K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), dan Achmadi (Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan terbitnya Kepres Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, yang kemudian dikenal sebagai Hari Pramuka, selain dilakukan penganugerahan Panji Kepramukaan dan defile, juga dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka. Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I Mapinas (Ketua Mapinas adalah Presiden RI).

Sri Sultan bahkan menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka hingga empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang pertama kali, Hamengkubuwono IX pun menjadi Ketua Kwarnas terlama kedua, yang menjabat selama 13 tahun (4 periode) setelah Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama 15 tahun (3 periode), wah luar biasa sekali yah kak.

 Belum selesai hingga saat itu kak ,Sri Sultan Hamengku Buwana IX  kembali berhasil melakukan peralihan dari “kepanduan” ke “kepramukaan”,  dan ini mendapat pujian bukan saja dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Beliau bahkan akhirnya mendapatkan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973. Bronze Wolf Award merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) kepada orang-orang yang berjasa besar dalam pengembangan kepramukaan.

Atas jasa tersebutlah,  Musyawarah Nasional  (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di Dili (Ibukota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.( Kutipan Wikipedia bahasa Indonesia )

Beliau wafat pada hari Ahad malam, tepat 2Oktober 1988, ia meninggal dunia di  george Washington University Medical Centre, Amerika Serikat karena serangan jantung dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di ImogiriKabupaten BantulDI YogyakartaIndonesia.

Wahh sungguh menginspirasi kisahnya yah kak, semoga kita sebagai kaum muda  dapat termotivasi dari cerita singkat bapak pramuka Indonesia ini, dan menjadikan kita sebagai pemuda yang tangguh dan tidak muda putus asa. aamiin



Humas Pramuka UNM

Load disqus comments

0 comments