Monday, 28 August 2023

Bagaimana sih Sejarah Gerakan Pramuka Dunia Dan Indonesia?



A.   Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia

Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama di kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan.

 

Setelah itu dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.

 

Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama. Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.




B.   Sejarah Kepramukaan Sedunia 

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. 

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. 

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala. 

Tahun 1918 BP membentuk Rover Scout (pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang kegiatan di bidang kepramukaan. Tahun 1922 BP menerbitkan buku Rovering To Succes (mengembara menuju bahagia) yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam menghadapi, agar mencapai kebahagian. Buku itu menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai bahagia dan dihadapannya terdapat karang-karang yang berbahaya, yaitu :

a.    Karang perjudian

b.    Karang wanita

c.    Karang minuman keras dan merokok

d.    Karang mementingkan diri sendiri dan mengorbankan orang lain (munafik)

e.    Karang tidak ber-Tuhan

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World)

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark 

Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris 

Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria 

Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda 

Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis 

Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria 

Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris 

Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina 

Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani 

Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat 

Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang 

Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia 

Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan 

Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada 

Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia 

Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan 

Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda 

Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan 

Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 2007 Jambore XXI di Hylands Park, Inggris

Tahun 2011 Jambore XXII di Rinkaby, Swedia

Tahun 2015 Jambore XXIII di Kirarahama, Jepang

Tahun 2019 Jambore XXIV di West Virginia, Amerika Serikat

 

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park. 

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss. 

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen. 

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika 



C.   Sejarah Kepramukaan Di Indonesia

Adapun sejarah terbentuknya kepramukaan di indonesia yang berawal pada masa Hindi Belanda, Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. 

Lalu pada masa   Bala Tentara Dai Nippon ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

Lalu di lanjutkan pada masa Republik Indonesia Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia. 

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia.

Gerakan pramuka di kenalkan dalam Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari

 

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

 

Penulis : Shafiira Ham Volina

Editor & Penerbit : Humas UKM Pramuka UNM

Load disqus comments

0 comments