A. Kelahiran
Gerakan Pramuka Dunia
Gerakan ini dimulai pada tahun
1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang Britania Raya, dan William Alexander
Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama di
kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul
ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking,
Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Keberhasilan Baden-Powell
mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan.
Setelah itu dia mengadakan
sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu
penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode
organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam
bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya.
Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil,
kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok
tersebut.
Dari pemikirannya tersebut,
dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai
buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk
beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda
malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi
pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan
berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
B. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun
1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang
dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For
Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang
kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes
didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang
kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan
nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan
Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli
si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918
BP membentuk Rover Scout (pramuka usia penegak) untuk
menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang kegiatan
di bidang kepramukaan. Tahun 1922 BP menerbitkan buku Rovering To
Succes (mengembara menuju bahagia) yang berisi petunjuk bagi para
pramuka penegak dalam menghadapi, agar mencapai kebahagian. Buku itu
menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke
pantai bahagia dan dihadapannya terdapat karang-karang yang
berbahaya, yaitu :
a. Karang perjudian
b. Karang wanita
c. Karang minuman keras dan
merokok
d. Karang mementingkan diri
sendiri dan mengorbankan orang lain (munafik)
e. Karang tidak ber-Tuhan
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di
Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat
itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of
The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen,
Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead,
Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest,
Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal,
Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild,
Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi
dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta,
Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park,
Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 2007 Jambore XXI di Hylands Park, Inggris
Tahun 2011 Jambore XXII di Rinkaby, Swedia
Tahun 2015 Jambore XXIII di Kirarahama, Jepang
Tahun 2019 Jambore XXIV di West Virginia, Amerika Serikat
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina
Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F.
de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota
dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan
Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S.
Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh
R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika
C. Sejarah Kepramukaan Di Indonesia
Adapun
sejarah terbentuknya kepramukaan di indonesia yang berawal pada masa Hindi
Belanda, Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai
saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan
berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan
pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu,
namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Lalu
pada masa Bala Tentara Dai Nippon !
Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang
Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan
Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan
kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap
dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para
anggotanya.
Lalu di lanjutkan pada masa
Republik Indonesia Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk
membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja,
menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa
Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima
konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk
menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu
kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi
kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab.
tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat
Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia.
Gerakan
pramuka di kenalkan dalam Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga
menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka
telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun
1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian
dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh
jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
Penulis : Shafiira Ham Volina
Editor & Penerbit : Humas UKM Pramuka UNM
0 comments